Rabu, 07 Desember 2011

langkanya komodo

Komodo
Komodo
dok
Spesies kadal terbesar di dunia
Siapa yang tidak kenal dengan komodo? Selain menjadi maskot SEA Games, perhatian seluruh dunia, khususnya warga negara Indonesia, akhir-akhir ini sedang tertuju pada spesies kadal terbesar di dunia itu.

Komodo tentu tidak asing lagi bagi kalian. Ya, benar, saking langkanya komodo, hewan ini menjadi perhatian masyarakat Indonesia dan dunia. Komodo merupakan salah satu hewan yang dilindungi dan hanya bisa ditemukan di Indonesia. Dengan kata lain, jika kalian ingin melihat komodo, kalian tidak perlu ke negara lain karena hewan langka ini hanya bisa ditemukan di Tanah Air.

Komodo adalah hewan sejenis reptil, berkaki empat, bersisik, dan merupakan spesies kadal terbesar di dunia. Komodo memiliki nama Latin Varanus komodoensis. Selain memiliki nama Latin, komodo biasa dikenal dengan sebutan biawak, kadal raksasa, dan sebagian besar masyarakat biasa menyebutnya ora.

Komodo juga termasuk anggota famili biawak varanidae dan klad toxicofera. Dengan berat tubuh sekitar 70 kilogram, komodo biasanya memiliki panjang sekitar 2–3 meter, bahkan lebih. Adapun komodo dengan berat 166 kilogram biasanya memiliki panjang 3,13 meter. Giginya yang panjang dan tajam ada 60 buah, sementara ekornya memiliki panjang sekitar 2,5 meter. frans ekodhanto

Proses Penetasan

Proses penetasan adalah proses tersulit yang harus dilewati para calon anak komodo. Biasanya setelah proses pengeraman terjadi, tak lama kemudian, anak komodo akan menetas. Dalam proses ini, biasanya anak komodo terlebih dahulu keluar dari cangkang telur. Kemudian, secara perlahan, si anak menyobek cangkang demi cangkang dengan giginya yang mungil penuh kehati-hatian sampai seluruh cangkang benar-benar terkelupas semua.

Setelah proses yang sulit dan melelahkan itu selesai, biasanya sang bayi tergolek atau tertidur beberapa jam di atas cangkang telurnya. Sang betina (ibu komodo) bersiaga menjaga anaknya dari predator pemangsa, seperti komodo kanibal dan keberingasan manusia.

Proses penetasan yang susah dan banyaknya pemangsa menjadi salah satu alasan hewan komodo ini menjadi hewan yang langka dan dilindungi. Setelah bayi komodo mulai bisa berjalan, biasanya ditempatkan di atas pohon.

Hal itu dilakukan agar predator lain susah menemukan dan memangsanya. Untuk menjadi dewasa dan relatif bisa menjaga serta melindungi diri, biasanya bayi komodo tersebut membutuhkan tiga sampai dengan lima tahun, dan selanjutnya dapat hidup hingga umur 50 tahun. frans ekodhanto


Perkembangbiakan

Secara alami, komodo bisa kalian jumpai di Pulau Komodo, Flores, dan Rinca serta beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara. Biasanya komodo hidup di padang rumput yang kering dan terbuka selain di daerah hutan tropis yang tidak terlalu tinggi. Yang pasti, komodo lebih menyukai tempat yang kering dan panas.

Komodo merupakan sejenis hewan yang penyendiri. Meskipun demikian, komodo juga suka berkumpul sama seperti kalian yang suka bermain bersama. Biasanya komodo akan berkumpul ketika ingin berkembang biak dan pada saat makan.

Meskipun tubuhnya besar, berat, dan panjang, komodo ini dapat berlari hingga 20 kilometer per jam, tentu pada jarak yang tidak terlalu jauh. Tidak hanya itu, komodo yang bertubuh tambun ini dengan cakarnya mampu memanjat pohon selayaknya biawak atau kadal. Selain itu, komodo bisa berenang dan menyelam sampai kedalaman 4,5 meter.

Meskipun terlihat menyeramkan, sebagai makhluk hidup, komodo juga memiliki rasa takut. Dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan tungkai depan, biasanya komodo menggali lubang selebar 1–3 meter sebagai tempat berlindung dari ancaman musuh.

Untuk makan, biasanya komodo baru berburu mangsa pada siang hingga sore hari. Karena komodo merupakan sejenis hewan karnivora, biasanya komodo berburu bangkai dan daging. Dengan menggunakan penciumannya yang tajam, biasanya komodo terlebih dahulu mengendap-endap, kemudian melancarkan serangan secara tiba-tiba untuk mendapatkan mangsanya. Ketika sudah mendapatkan mangsanya, komodo kemudian mencabik-cabik mangsanya, kemudian menelannya bulat-bulat. Air liur yang banyak sangat membantu dalam proses penelanan mangsa.

Musim kawin komodo baru terjadi pada bulan Mei dan Agustus. Dalam proses perkawinan, biasanya komodo betina lebih memiliki sifat agresif, sedang komodo jantan harus bisa mengendalikan tubuh betina agar tidak terluka.

Tak jarang komodo jantan menggosok-gosokkan dagunya pada tubuh betina, juga garukan keras dan sesekali jilatan mesra kepada komodo betina.

Setelah tujuh sampai delapan bulan, barulah kemodo betina bertelur dan meletakkan telurnya dengan sangat hati-hati di dalam lubang yang digalinya sendiri. Biasanya peletakan telur ini terjadi pada bulan-bulan September. Selayaknya ayam, komodo juga mengerami dan menjaga telur-telurnya sampai menetas. frans ekodhanto

Fakta-fakta

Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia. Karena itu, IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan punah.

- Perkembangan evolusi komodo dimulai dengan marga Varanus yang muncul di Asia sekitar 40 juta tahun yang silam, lalu bermigrasi ke Australia.

- Pada akhir 2005, peneliti dari Universitas Melbourne, Australia, menyimpulkan bahwa biawak perentie (Varanus giganteus) dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari suku Agamidae, mungkin memiliki semacam bisa.

- Sekitar 15 juta tahun yang lalu, pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara memungkinkan para biawak bergerak menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang.

- Komodo pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada 1910. Namanya meluas setelah tahun 1912, ketika Peter Ouwens, Direktur Museum Zoologi di Bogor, menerbitkan makalah tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil itu.

- Karena menyadari berkurangnya jumlah hewan ini di alam bebas, pemerintah melarang perburuan komodo dan membatasi jumlah hewan yang diambil untuk penelitian ilmiah.

- Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi itu terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar