Ekstrakurikuler Tak Ampuh Atasi Tawuran Pelajar
Riana Afifah | Pepih Nugraha | Sabtu, 3 Desember 2011 | 11:10 WIB
Dibaca: 883
Komentar: 0
M.LATIEF/KOMPAS.COM
Ilustrasi
TERKAIT:
"Masalah kesiswaaan ini memang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) buat kami kalangan pendidik. Kami masih mengumpulkan data, banyak anak-anak yang tidak mau aktif di ekskul," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, di Jakarta, Sabtu (3/12/2011).
Ia juga mengimbau agar para siswa di sekolah-sekolah ini dapat mengikuti ekstrakurikuler sesuai dengan minatnya. Dengan mengikuti salah satu ekstrakurikuler yang ada, lanjutnya, dapat membantu siswa untuk mengembangkan diri di luar kewajiban akademis.
"Kalau eksisnya di ekskul baik, tapi kalau yang tidak baik ingin eksis di luar sekolah. Kadang itu yang menimbulkan tawuran di kalangan pelajar," jelasnya.
Kendati demikian, ia mengingatkan kembali bahwa tanggung jawab terhadap siswa ini bukan hanya milik sekolah saja. Sebagai pendidik, tugas sekolah adalah pendidikan formal. Sementara pendidikan informal harus bersama-sama dilakukan orang tua dan masyarakat.
Tawuran antarpelajar ini memang bukan suatu hal yang baru terjadi di ibu kota. Bahkan ada sekolah-sekolah tertentu yang mengklaim bahwa tawuran ini merupakan sebuah tradisi sehingga sulit diputus mata rantainya begitu saja. Ironisnya, terkadang tawuran dapat disebabkan juga karena adu ekstrakurikuler antarsekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar